JOB
CREATOR AND JOB SEEKER
Job Creator
adalah orang atau bisnis yang mempekerjakan lebih banyak orang pada akhir
rentang yang diberikan waktu daripada lakukan di awal. Menjadi fenomena turunan
pertama, job creation hanya memiliki makna sehubungan dengan beberapa rentang
waktu. Bisnis yang stabil dari berbagai ukuran yang tidak memperluas atau
menyusut adalah ‘job-creator’ maupun ‘job-destroyer’ atau ‘employer’.
Istilah ‘job
creator’ sering digunakan retoris sebagai sinonim
untuk 'orang-orang kaya' atau bahkan ' perusahaan/pengusaha besar', didasarkan
pada teori bahwa pekerjaan yang dibuat oleh "trickling down" from the top.
Yang mana:
1. ada
perbedaan antara job creator yaitu perusahaan-perusahaan yang menciptakan pekerjaan
baru, menambah pekerjaan dan penyedia lapangan pekerjaan atau pengelola (employers),
yaitu perusahaan yang mempekerjakan orang dan umumnya kembali mengisi posisi-posisi
yang menjadi kosong.
2. banyak perusahaan besar yang bukan job creator,
tetapi job maintainers. Kebanyakan pekerjaan yang dibuat oleh perusahaan kecil
memulai dan akan melalui fase pertumbuhan awal.
3. selama
resesi seperti saat ini, perusahaan-perusahaan besar sebenarnya cenderung
menjadi job destroyers, karena mereka memberhentikan pekerja dan menutup aktiva
tetap.
4. Orang
kaya tidak secara otomatis dikatakan sebagai
job creator. Mereka tidak secara otomatis adalah job creator jika mereka
memiliki perusahaan. Mereka yang hanya job creator jika mereka berinvestasi
dalam sebuah start-up yang sukses dan tidak berakhir dengan memberhentikan setiap orang yang
mereka pekerjakan.
5. orang kaya
yang sukses berinvestasi di start-up ini masih tidak sebanyak ‘job creator’
sebagai siapa pun benar-benar melakukan pekerjaan dalam membuat perusahaan yang
sukses.
6. orang kaya yang tidak berinvestasi dalam
bisnis yang berkelanjutan adalah perdeatan seorang job destroyer, sejak mereka lebih
baik memilih mengambil uang dari peredaran (sehingga tidak dapat digunakan
untuk membantu bisnis tumbuh) dan pada kontribusi terburuk terhadap bisnis yang
merusak perekonomian dan memiliki efek negatif yang bersih pada pekerjaan
jangka panjang.
Job seeking
adalah tindakan mencari pekerjaan, karena pengangguran, ketidakpuasan dengan
posisi saat ini, atau keingan untuk posisi yang lebih baik. Tujuan dari job
seeking biasanya untuk mendapatkan wawancara kerja dengan employer yang dapat
menyebabkan dapat diterima. Job seeker biasana mencari lowongan pekerjaan
terlebih dahulu, atau kesempatan kerja.
Sedangkan job
seeker adalah seorang individu yang telah menunjukan minat dalam pekerjaan
dengan menyelesaikan profil awal atau dengan mengajukan permohonan kepada employer.
Langkah-langkah job
seeking :
1. Locating
jobs
Dengan
mencari pekerjaan melalui teman atau jaringan bisnis yang luas, jaringan
pribadi atau online layanan jaringan sosial menggunakan situs kerja job list
dari mesin pencari (google), mencari klasifikasi tenaga kerja di koran ataupun
datang ke event – event job fair.
2. Researching
the employers
Banyak
job seekers meneliti perusahaan tempat mereka melamar pekerjaan, dan beberapa
pengusaha melihat bukti ini sebagai tanda antusiasme positif untuk posisi atau
perusahaan, atau sebagai tanda ketelitian.
3. Networking
Menghubungi
orang sebanyak mungkin adalah cara yang sangat efektif untuk mencari pekerjaan.
Diperkirakan 50% atau lebih dari semua pekerjaan ditemukan melalui jaringan.
4. Applying
Satu
lagi yang dapat dilakukan yakni membagikan atau menyebarkan resume atau
Curriculum Vitae kepada calon perusahaan, dengan harapan mereka dapat merekrut
staf atau dapat segera menempatkan posisi.
5. Interviewing
Setelah
perusahaan telah menerima resume, mereka akan membuat daftar calon karyawan
yang diwawancarai berdasarkan kontribusi resume dan informasi lainnya.
Sumber :
No comments:
Post a Comment