Sunday 21 December 2014

TUGAS 4 - ETIKA PROFESI AKUNTANSI (JOB CREATOR AND JOB SEEKER)



JOB CREATOR AND JOB SEEKER
Job Creator adalah orang atau bisnis yang mempekerjakan lebih banyak orang pada akhir rentang yang diberikan waktu daripada lakukan di awal. Menjadi fenomena turunan pertama, job creation hanya memiliki makna sehubungan dengan beberapa rentang waktu. Bisnis yang stabil dari berbagai ukuran yang tidak memperluas atau menyusut adalah ‘job-creator’ maupun ‘job-destroyer’ atau ‘employer’.
Istilah ‘job creator’ sering digunakan retoris sebagai sinonim untuk 'orang-orang kaya' atau bahkan ' perusahaan/pengusaha besar', didasarkan pada teori bahwa pekerjaan yang dibuat oleh "trickling down" from the top.
Yang mana:
1.      ada perbedaan antara job creator yaitu perusahaan-perusahaan yang menciptakan pekerjaan baru, menambah pekerjaan dan penyedia lapangan pekerjaan atau pengelola (employers), yaitu perusahaan yang mempekerjakan orang dan umumnya kembali mengisi posisi-posisi yang menjadi kosong.
2.       banyak perusahaan besar yang bukan job creator, tetapi job maintainers. Kebanyakan pekerjaan yang dibuat oleh perusahaan kecil memulai dan akan melalui fase pertumbuhan awal.
3.      selama resesi seperti saat ini, perusahaan-perusahaan besar sebenarnya cenderung menjadi job destroyers, karena mereka memberhentikan pekerja dan menutup aktiva tetap.
4.      Orang kaya tidak secara otomatis dikatakan sebagai  job creator. Mereka tidak secara otomatis adalah job creator jika mereka memiliki perusahaan. Mereka yang hanya job creator jika mereka berinvestasi dalam sebuah start-up yang sukses dan tidak berakhir  dengan memberhentikan setiap orang yang mereka pekerjakan.
5.      orang kaya yang sukses berinvestasi di start-up ini masih tidak sebanyak ‘job creator’ sebagai siapa pun benar-benar melakukan pekerjaan dalam membuat perusahaan yang sukses.
6.       orang kaya yang tidak berinvestasi dalam bisnis yang berkelanjutan adalah perdeatan seorang job destroyer, sejak mereka lebih baik memilih mengambil uang dari peredaran (sehingga tidak dapat digunakan untuk membantu bisnis tumbuh) dan pada kontribusi terburuk terhadap bisnis yang merusak perekonomian dan memiliki efek negatif yang bersih pada pekerjaan jangka panjang.

Job seeking adalah tindakan mencari pekerjaan, karena pengangguran, ketidakpuasan dengan posisi saat ini, atau keingan untuk posisi yang lebih baik. Tujuan dari job seeking biasanya untuk mendapatkan wawancara kerja dengan employer yang dapat menyebabkan dapat diterima. Job seeker biasana mencari lowongan pekerjaan terlebih dahulu, atau kesempatan kerja.
Sedangkan job seeker adalah seorang individu yang telah menunjukan minat dalam pekerjaan dengan menyelesaikan profil awal atau dengan mengajukan permohonan kepada employer.
Langkah-langkah job seeking :
1.      Locating jobs
Dengan mencari pekerjaan melalui teman atau jaringan bisnis yang luas, jaringan pribadi atau online layanan jaringan sosial menggunakan situs kerja job list dari mesin pencari (google), mencari klasifikasi tenaga kerja di koran ataupun datang ke event – event job fair.
2.      Researching the employers
Banyak job seekers meneliti perusahaan tempat mereka melamar pekerjaan, dan beberapa pengusaha melihat bukti ini sebagai tanda antusiasme positif untuk posisi atau perusahaan, atau sebagai tanda ketelitian.
3.      Networking
Menghubungi orang sebanyak mungkin adalah cara yang sangat efektif untuk mencari pekerjaan. Diperkirakan 50% atau lebih dari semua pekerjaan ditemukan melalui jaringan.
4.      Applying
Satu lagi yang dapat dilakukan yakni membagikan atau menyebarkan resume atau Curriculum Vitae kepada calon perusahaan, dengan harapan mereka dapat merekrut staf atau dapat segera menempatkan posisi.
5.      Interviewing
Setelah perusahaan telah menerima resume, mereka akan membuat daftar calon karyawan yang diwawancarai berdasarkan kontribusi resume dan informasi lainnya.

Sumber :


No comments:

Post a Comment