1.
Peran Sektor
Luar Negeri Pada Perekonomian Indonesia
1.Perdagangan Antar Negara
Perdagangan
antar negara adalah kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh berbagai penduduk
negara. Diantaranya terjadi antar individu suatu negara dengan individu negara
lain, antar individu suatu negara dengan pemerintah negara lain ataupun antar
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain sesuai dengan kesepakatan
bersama. Perdagangan luar negeri dapat meningkatkan laju perekonomian, sosial
dan politik suatu negara.
Teori
Perdagangan Internasional:
Merkantilisme
Perekonomian suatu
negara makin makmur
Bila mampu
memaksimalkan surplus perdagangan (ekspor suatu negara harus maksimal, tetapi
disisi lain impor minimal).
Keunggulan absolut
Adam smith:
surplus perdagangan yang dipaksakan lewat mekanisme proteksi dan monopoli akan
mengorbankan efisiensi dan produktivitas. Akibatnya produksi menjadi lebih
sedikit dan juga harganya relatif mahal.
Adam smith yakin
bahwa perdagangan akan meningkatkan kemakmuran bila dilakukan melalui mekanisme
perdagangan bebas.
Keunggulan absolut yaitu
keunggulan yang dilihat dari kemampuan produksi dengan biaya yang lebih rendah
dan dengan input yang sama dapat dihasilkan
Output yang lebih
banyak.
·
Perdagangan
luar negeri sangat memiliki peran penting terhadap perekonomian Indonesia.
Berikut adalah variabel – variabel perdagangan luar negeri yang mempengaruhi
pertumbuhan perekonomian Indonesia :
Pendapatan Domestik Bruto, yang mana variabel
penjelasnya adalah data agregat dari Real Ekspor, Real Impor, Nilai Tukar Real
Rupiah tehadap Dollar, Jumlah Pekerja dan Crisis. Kegiatan Ekspor adalah mesin
dari Pertumbuhan Ekonomi atau Export Led Growth, nilai tukar real adalah salah
satu faktor daya saing, tenaga kerja adalah faktor produksi yang dominan pada
perekonomian Indonesia. Dengan adanya Ekspor barang ke luar negeri dalam rangka
perdagangan Internasional, Indonesia dapat menjual berbagai hasil Sumber daya
yang kemudian akan menghasilkan pendapatan yang melimpah guna menciptakan laju
pertumbuhan ekonomi yang diharapkan.
·
A.
Kebijaksanaan dan masalah
perdagangan LN
(Strategi Promosi Ekspor /SPE dan Indusri
Substitusi Impor (ISI)
a. Penerapan
substitusi impor dan hasilnya di indonesia.
1.Kebijakan proteksi
yang berlebihan selama orba telah menimbulkan high cost economy
2.Industri substitusi
impor di indonesia lebih mengedepankan pengembangan industri skala besar yang
padat modal dalam bentuk joint venture dengan perusahaan asing, telah
menimbulkan ketimpangan yang makin melebar antara daerah perkotaan dan daerah
pedesaan.
3.Isi berdampak
negatif terhadap neraca pembayaran karena ISI pada umumnya sangat tergantung
pada impor bahan baku, barang modal, input perantara dan material lainnya.
B. Strategi Promosi Ekspor (SPE)
Outward-oriented
strategy yaitu strategi orientasi keluar yang merupakan dasar dari
strategi promosi ekspor (spe), menghubungkan ekonomi domestik dengan ekonomi
dunia lewat promosi perdagangan
2. Hambatan perdagangan
Argumen untuk hambatan
perdangan antara lain perlindungan terhadap industri
dan tenaga
kerja lokal. Dengan tiadanya hambatan perdangan, harga produk dan jasa
dari luar negeri akan menurun dan permintaan
untuk produk dan jasa lokal akan berkurang. Hal ini akan menyebabkan matinya
industri lokal perlahan-lahan. Alasan lain yaitu untuk melindungi konsumen dari produk-produk
yang dirasa tidak patut dikonsumsi, contoh: produk-produk yang telah diubah
secara genetika.
Bentuk-bentuk hambatan perdangangan antara lain:
- Tarif atau bea cukai. Tarif adalah pajak produk impor.
- Kuota. Kuota membatasi banyak unit yang dapat diimpor untuk membatasi jumlah barang tersebut di pasar dan menaikkan harga.
- Subsidi. Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal. Subsidi dihasilkan dari pajak. Bentuk-bentuk subsidi antara lain bantuan keuangan, pinjaman dengan bunga rendah dan lain-lain.
- Muatan lokal.
- Peraturan administrasi.
- Peraturan antidumping.
Hambatan perdagangan antarnegara yang dihadapi oleh
Indonesia antara lain sebagai berikut:
a. Perbedaan mata uang suatu negara dengan negara lain. Untuk membayar barang yang diimpor yaitu dengan mata uang (valuta) negara pengekspor, pembayaran uang tersebut akan mengalami kesulitan karena nilai valuta suatu negara berbeda dengan nilai valuta negara lain.
b. Kualitas sumber daya manusia yang rendah. Sumber
daya manusia merupakan penggerak semua kegiatan, apabila sumber daya manusia
rendah, maka akan menghasilkan suatu kualitas yang rendah pula.
c. Pembayaran antarnegara sulit dan resikonya besar.
Dalam melakukan pembayaran, negara pengimpor tidak dapat mengirimkan uang
secara langsung kepada negara pengekspor. Hal ini sulit dilakukan dan resikonya
sangat besar. Oleh karena itu, pembayaran antarnegara harus ditempuh dengan
cara lain misalnya dengan menggunakan wesel asing.
d. Kebijaksanaan impor yang dilakukan oleh suatu
negara. Untuk melindungi perekonomian dalam negeri, suatu negara melakukan
kebijaksanaan impor dengan menerapkan proteksi. Kebijakan proteksi dilakukan
dengan jalan menaikkan bea impor atau melarang impor barang-barang tertentu.
Proteksi adalah suatu usaha negara untuk memberi perlindungan terhadap produksi dalam negeri.
Contoh bentuk proteksi:
- menaikkan bea impor atau bea masuk. Dengan adanya bea masuk yang tinggi terhadap barang impor, maka harga barang impor dalam negeri menjadi lebih mahal. Hal ini akan mengakibatkan sepinya penjualan barang impor, akibatnya ekspor dari negara lain akan mengalami hambatan.
Proteksi adalah suatu usaha negara untuk memberi perlindungan terhadap produksi dalam negeri.
Contoh bentuk proteksi:
- menaikkan bea impor atau bea masuk. Dengan adanya bea masuk yang tinggi terhadap barang impor, maka harga barang impor dalam negeri menjadi lebih mahal. Hal ini akan mengakibatkan sepinya penjualan barang impor, akibatnya ekspor dari negara lain akan mengalami hambatan.
- Larangan impor oleh suatu
negara terhadap jenis barang tertentu, misalnya barang mewah. Hal ini menjadi
hambatan kegiatan ekspor dari negara produsen barang mewah tersebut.
- Kuota yaitu kebijaksanaan pemerintah untuk membatasi impor barang-barang yang sudah dapat dihasilkan di dalam negeri, tetapi jumlahnya belum mencukupi kebutuhan dalam negeri.
- Kuota yaitu kebijaksanaan pemerintah untuk membatasi impor barang-barang yang sudah dapat dihasilkan di dalam negeri, tetapi jumlahnya belum mencukupi kebutuhan dalam negeri.
e. Pertentangan di bidang politik
dan militer. Apabila terjadi pertentangan di bidang politik dan militer
(perang), hubungan antarnegara akan terputus dan dunia dilanda kelesuan
perekonomian atau resesi yang menyebabkan perdagangan antarnegara akan menurun.
Pemerintah selalu berupaya untuk mengantisipasi hambatan tersebut dengan kebijaksanaan yang dapat menunjang perkembangan perdagangan antarnegara.
Contoh:
- kebijaksanaan penyederhanaan prosedur ekspor dan impor.
- Pengurangan dan pembebasan pajak ekspor dan impor untuk barang tertentu.
- Selektif dalam mengimpor barang.
- Menerobos politik proteksi negara-negara tertentu lewat dialog antarkepala negara atau antar menteri luar negeri.
- Peningkatan sumber daya manusia untuk menghasilkan tenaga-tenaga ahli yang handal dan berguna dalam perkembangan perdagangan antarnegara.
Pemerintah selalu berupaya untuk mengantisipasi hambatan tersebut dengan kebijaksanaan yang dapat menunjang perkembangan perdagangan antarnegara.
Contoh:
- kebijaksanaan penyederhanaan prosedur ekspor dan impor.
- Pengurangan dan pembebasan pajak ekspor dan impor untuk barang tertentu.
- Selektif dalam mengimpor barang.
- Menerobos politik proteksi negara-negara tertentu lewat dialog antarkepala negara atau antar menteri luar negeri.
- Peningkatan sumber daya manusia untuk menghasilkan tenaga-tenaga ahli yang handal dan berguna dalam perkembangan perdagangan antarnegara.
3. Neraca
Pembayaran Luar Negeri Indonesia
Neraca pembayaran adalah
catatan yang sistematik tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk
Negara itu dengan penduduk Negara lain (Nopirin, 1996).
·
.Perkembangan
Neraca Pembayaran
Situasi neraca
pembayaran selama empat tahun pelaksanaan Repelita V secara
umum tetap terkendali dalam batas-batas yang wajar.
Perkembangan neraca pembayaran tersebut sangat dipengaruhi oleh
perkembangan ekspor, impor dan arus modal luar negeri.
Sejak tahun
1988/89 sampai dengan tahun keempat Repelita V nilai ekspor
secara keseluruhan meningkat
rata-rata sebesar 15,5% per
tahun, dari US$ 19,8
miliar pada tahun 1988/89
menjadi US$
35,3 miliar pada tahun 1992/93 (lihat Tabel V-1). Peningkatan pertumbuhan ini terutama berasal dari laju
pertumbuhan ekspor non migas yang
meningkat rata-rata 19,5% per tahun sehingga mencapai US$ 24,8 miliar pada tahun 1992/93. Namun peningkatan laju pertumbuhan ekspor
non migas yang pesat ini tidak dibarengi dengan laju pertumbuhan ekspor minyak bumi dan gas alam cair. Selama kurun waktu tersebut, ekspor minyak
bumi dan gas alam cair masing-masing
hanya meningkat rata-rata sebesar
6,2% dan 11,8% per tahun, atau
masing-masing menjadi sebesar US$ 6,4 miliar dan US$ 4,1 miliar pada tahun
1992/93.
Sementara itu,
peranan ekspor non migas dalam nilai ekspor keseluruhan semakin mantap sehingga
semakin mampu berperan sebagai sumber penerimaan devisa
utama. Dalam tiga tahun terakhir ini, peranan ekspor non migas dalam
nilai ekspor keseluruhan terus meningkat dari 54,6% pada tahun 1990/91 menjadi 64,0% pada
tahun 1991/92 dan menjadi 70,3 % pada tahun 1992/93.
4.
Peran Kurs Valuta Asing
Kurs valuta asing sering diartikan
sebagai banyaknya nilai mata uang suatu negara (rupiah misalnya) yang harus
dikeluarkan/ dikorbankan untuk mendapatkan satu unit nilai uang asing (dollar
misalnya). Sehingga dengan kata lain, jika kita gunakan contoh rupiah dan
dollar, maka kurs valuta asing adalah nilai tukar yang menggambarkan
banyaknya rupiah yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu unit dollar
dalam kurun waktu tertentu. Kurs valuta asing adalah harga valuta asing,
dinyatakan dalam valuta sendiri. Misalnya US $ 1.00 = Rp. 10.000,-
v Penentuan Kurs Valuta Asing
Pada dasarnya ada tiga sistem atau cara untuk
menentukan tinggi-rendahnya kurs atau nilai tukar valuta asing:
- Kurs tetap, karena dikaitkan dengan emas sebagai standard atau patokannya.
- Kurs bebas, yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasaran bebas, lepas dari kaitan dengan emas. Dalam hal ini kurs bisa naik – turun dengan bebas. Dewasa ini orang bicara tentang kurs mengambang (floating rates)
- Kurs dibuat stabil berdasarkan perjanjian internasional yaitu ditetapkan oleh pemerintah/bank sentral dalam perbandingan tertentu dengan dollar atau emas sebagai patokan.
v Akibat kurs yang tidak sesuai
Apabila mata uang suatu negara dinilai terlalu
tinggi dibandingkan dengan valuta lain (Kurs resmi lebih tinggi daripada
perbandingan daya beli yang sesungguhnya atau disebut over valued),
akibatnya ekspornya akan macet dan impornya didorong terlalu besar, sehingga
keseimbangan neraca pembayaran terancam.
Hal yang sebaliknya terjadi apabila mata uang dinilai
terlalu rendah atau under valued: apabila kurs resmi terlalu rendah dibandingkan
dengan daya belinya yang sesungguhnya, maka ekspor akan bertambah besar, tetapi
impor akan macet.
Dari pembahasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan
bahwa peran valuta asing terhadap perekonomian di indonesia
adalah sangat penting. Karena valuta asing merupakan alat pembayaran antar
negara. Barang dan jasa yang diimpor itu harus dibayar. Untuk pembayaran itu
diperlukan valuta asing atau devisa (Foreign exchange), yaitu valuta (mata
uang) yang mau diterima oleh dunia internasional. Devisa itu kita peroleh dari
hasil ekspor (devisa umum) atau kredit bank luar negeri (devisa kredit).
Sumber :
No comments:
Post a Comment