Saturday 14 April 2012

BAB 7 Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan


1.      STRUKTUR PRODUKSI
Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa   pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema. Struktur produksi nasional dapat dilihat menurut lapangan usaha dan hasil produksi kegiatan ekonomi nasional. Berdasarkan lapangan usaha struktur produksi nasional terdiri dari sebelas lapangan usaha dan berdasarkan hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor, yakni sektor primer, sekunder, dan tersier.
Sejalan dengan perkembangan pembangunan ekonomi struktur produksi suatu perekonomian cenderung mengalami perubahan dari dominasi sektor primer menuju dominasi sektor sekunder dan tersier. Perubahan struktur produksi dapat terjadi karena :
  • Sifat manusia dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri
  • Perubahan teknologi yang terus-menerus, dan
  • Semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri.
Struktur produksi nasional pada awal tahun pembangunan jangka panjang ditandai oleh peranan sektor primer, tersier, dan industri. Sejalan dengan semakin meningkatnya proses pembangunan ekonomi maka pada akhir Pelita V atau kedua, struktur produksi nasional telah bergeser dari dominasi sektor primer menuju sektor sekunder.
·         Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto
(PDB)
Pertumbuhan ekonomi diukur dari peningkatan ukuran ekonomi suatu negara. Ukuran luas dari ukuran ekonomi adalah outputnya. Ukuran yang paling banyak digunakan dari produksi ekonomi adalah Produk Domestik Bruto (disingkat PDB).

GDP umumnya didefinisikan sebagai nilai pasar barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara. Salah satu cara untuk menghitung GDP suatu negara adalah jumlah semua pengeluaran di negara ini. Metode ini dikenal sebagai pendekatan pengeluaran dan dijelaskan di bawah ini.

Pengeluaran Pendekatan untuk Menghitung GDP

Pendekatan pengeluaran menghitung GDP dengan menjumlahkan empat jenis kemungkinan pengeluaran sebagai berikut:
PDB = Konsumsi
 
+ Investasi
 
+ Pembelian Pemerintah
 
+ Net Ekspor

Konsumsi merupakan komponen terbesar dari GDP. Di AS, komponen terbesar dan paling stabil dari konsumsi jasa. Konsumsi dihitung dengan menambahkan barang tahan lama dan tidak tahan lama dan pengeluaran jasa. Ini tidak dipengaruhi oleh nilai estimasi barang impor.

Investasi termasuk investasi dalam aktiva tetap dan peningkatan persediaan.

Belanja pemerintah sama dengan pemerintah pengeluaran pembayaran transfer pemerintah kurang (kesejahteraan, pengangguran pembayaran, dll)

Ekspor neto adalah ekspor dikurangi impor. Impor dikurangi karena GDP didefinisikan sebagai output dari perekonomian domestik.

Alternatif Pendekatan untuk Menghitung GDP

Ada tiga pendekatan untuk menghitung GDP:

pengeluaran pendekatan - diuraikan di atas; menghitung pengeluaran akhir tentang barang dan jasa.

pendekatan produk - menghitung nilai pasar barang dan jasa yang dihasilkan.

 penghasilan pendekatan - merangkum penghasilan yang diterima oleh semua produsen dalam negeri.

Ketiga pendekatan yang setara, dengan setiap render hasil yang sama.

Akhir Penjualan sebagai predictor GDP

Catatan bahwa peningkatan dalam persediaan akan meningkatkan GDP tapi mungkin menghasilkan GDP masa depan yang lebih rendah sebagai kelebihan persediaan habis. Untuk menghilangkan efek ini, penjualan akhir dapat dihitung dengan mengurangi peningkatan persediaan dari GDP. Penjualan akhir dapat berupa lebih besar atau lebih kecil dari GDP. Perubahan inventori merupakan sinyal penting dari GDP periode berikutnya.

Nominal GDP dan GDP riil

Tanpa penyesuaian apapun, perhitungan GDP terdistorsi oleh inflasi. Ini GDP disesuaikan dikenal sebagai GDP nominal. Dalam prakteknya, GDP disesuaikan dengan membagi GDP nominal dengan deflator harga untuk sampai pada GDP riil.

Dalam keadaan inflasi, PDB nominal lebih besar dari GDP riil. Jika deflator harga tidak diketahui, deflator harga implisit dapat dihitung dengan membagi PDB nominal dengan PDB riil:

Harga Implisit Deflator = GDP Nominal / PDB riil

Komposisi deflator ini berbeda dengan indeks harga konsumen dalam deflator GDP termasuk barang pemerintah, barang-barang investasi, dan ekspor bukan keranjang berorientasi konsumen tradisional barang.

PDB biasanya dilaporkan setiap kuartal secara tahunan yang disesuaikan secara musiman.

Pertumbuhan GDP

Negara-negara berusaha untuk meningkatkan GDP mereka dalam rangka meningkatkan taraf hidup mereka. Perhatikan bahwa pertumbuhan GDP tidak mengakibatkan daya beli meningkat jika pertumbuhan ini disebabkan kenaikan inflasi atau penduduk. Untuk daya beli, itu adalah, real GDP per kapita yang sangat penting.

Sementara investasi merupakan faktor penting dalam pertumbuhan PDB suatu negara, bahkan lebih penting adalah rasa hormat yang lebih besar untuk hukum dan kontrak.

GDP terhadap GNP

GDP mengukur output barang dan jasa dalam batas-batas negara. Produk Nasional Bruto (PNB) mengukur output dari faktor suatu negara produksi, terlepas dari apakah faktor terletak di perbatasan negara itu. Sebagai contoh, output pekerja di negara lain akan termasuk dalam pekerja negara asal GNP tetapi tidak PDB. Produk Nasional Bruto dapat berupa lebih besar atau lebih kecil dari PDB tergantung pada jumlah penduduknya bekerja di luar perbatasannya dan jumlah warga negara lain yang bekerja di dalam perbatasannya.

Di Amerika Serikat, Produk Nasional Bruto (PNB) digunakan sampai awal 1990-an, ketika diubah menjadi PDB agar konsisten dengan negara lain

2.      PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.


konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional
  • Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara
  • Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

  • Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
  • Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
  • Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Jasa perbankan turut memengaruhi besarnya pendapatan nasional
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
  • Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
  • Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
  • Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor ( X - M )

 

·         Pendapatan per kapita

Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita juga merefleksikan PDB per kapita.
Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan per kapitanya, semakin makmur negara tersebut.

Beberapa level pendapatan per kapita nasional

Data Total personal income / pendapatan per kapita total sebuah negara jarang sekali ada, PDB / Gross domestic product lebih sering digunakan. Pendapatan per kapita total suatu negara biasanya lebih rendah dari PDB negara tersebut.
contoh daftar PDB per kapita baik secara Purchasing Power Parity maupun nominal untuk beberapa negara tertinggi maupun terendah untuk tahun 2010

1.
80,288

69,800
2.
64,193

42,364
3.
52,764

41,399
4.
50,532

40,610
5.
48,604

35,115
6.
47,984

34,740
7.
43,110

34,273
8.
42,000

33,479
9.
39,694

33,432
10.
38,618

32,571
179
161

596


Sumber :



1 comment:

  1. maaf ya teman, mau kasih masukan nih kita kan anak gundar,kita jg udah masuk ke pembelajaran mata kuliah softskill ayo dong blognya disisipin
    link Universitas Gunadarma misalnya kaya gini nih
    * www.gunadarma.ac.id
    * www.studentsite.gunadarma.ac.id
    * www.baak.gunadarma.ac.id
    * dll.
    ini buat kriteria penilaian mata kuliah softskill temen2 :D

    ReplyDelete