After the rain...
Hujan adalah temanku. Temanmu. Teman kita.
Hujan
mengelilingi kita saat dulu, dikala kita masih dalam rangkaian masa lalu.
Hujan Menemaniku, Menemanimu.
Hujan membisikkan seluruh perasaan yang sempat
terucap dari lisan kita dulu.
Hujan Hariku, Harimu.
Hujan tak pernah datang hanya karna diundang,
seperti pesan yang secara tak terduga tersampaikan pada kita.
Hujan Terpaku, Terpadu.
Hujan tak pernah datang sendiri, seperti kita
yang tak mau berpisah dan berada di lain tempat dan waktu.
Hujan Untukku, Untukmu.
Hujan tak pernah berhenti mengingatkan
kenangan yang pernah kita rajut di masa itu.
Hujan Bersamaku, Bersamamu, Bersama kita.
Hujan tak akan meninggalkan kita saat duka
lara, hujan menyembunyikan kita dari air mata.
Wahai Engkau sahabat kecilku, dengarkanlah
bisikku saat hujan datang menghampirimu, aku akan berada di dalam jutaan rintik
hujan dihari itu, menarilah bersamaku saat hujan berkeliling disekitar kita,
genggamlah dengan erat setiap tetes air yang jatuh seperti kau menggenggam
persahabatan kita, hujan adalah penyampai doaku kepada Tuhan untukmu, ingatlah
selalu wahai sahabat, aku tidak akan berlari menjauh darimu bahkan saat hujan
telah usai, hujan sahabatku, sahabatmu, sahabat kita.
In Memoriam Our Lovely Friend : Alm. Martinus
Pujiyanto
No comments:
Post a Comment