Perencanaan
Pembangunan Ekonomi Indonesia
Perencanaan pembangunan sendiri adalah upaya untuk
mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif, atau
sebagai peran arahan bagi proses pembangunan untuk berjalan menuju tujuan yang
ingin dicapai sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembangunan.
Ciri perencanaan pembangunan :
Berisi upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi
Meningkatnya pendapatan perkapita
Merubah struktur ekonomi
Meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat
Pemerataan pembangunan
- · Manfaat Perencanaan adalah :
Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu
pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang
ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu
perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan
dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi
juga mengenai hambatan-hambatan dan risiko-risiko yang mungkin dihadapi.
Perencanaan mengusahakan supaya ketidak pastian dapat dibatasi seminim mungkin.
Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih
berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih
kombinasi cara yang terbaik.
Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala
prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran
maupun kegiatan usahanya.
Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat
pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
Penggunaan dan aloksi sumber-sumber pembangunan yang
terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya
keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara maksimal
daripada sumber-sumber yang tersedia.
Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap
atau pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus dapat ditingkatkan.
Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi,
menghadapi siklis konjungtur.
Sementara itu, fungsi perencanaan adalah sebagai
berikut :
1. Dengan perencanaan diharapkan terdapatnya
suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang ditu-jukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
2. Dengan perencanaan dapat
dilakukan suatu perkiraan potensi-potensi, prospek-prospek perkembangan,
hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang.
3.
Perencanaan memberikan kesempatan untuk mengadakan pilihan yang terbaik.
4. Dengan perencanaan dilakukan
penyusunan skala prioritas dari segi pentingnya tujuan.
5. Perencanaan sebagai alat untuk
mengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan evaluasi.
Adapun rumusan tujuan kebijakan pembangunan dan target
yang lebih spesifik untuk tujuan pembangunan yaitu:
Pembanguna sumber daya insani merupakan tujuan pertama
kali dari kebijakan pembangunan
Perluasan produksi yang bermanfaat
Perbaikan kualitas hidup dengan memberikan prioritas
pada 3 hal yakni terciptanya lapangan kerja, sistem keamanan yang luas dan
pembagian kekayaan dan pendapatan yang merata.
Pembanguana yang seimbang yakni harmonisasi antar
daerah berbeda dalam satu Negara dan antar sektor ekonomi
Teknologi baru yakni berkembangnya teknologi tepat
guna yang sesuai kondisi dan aspirasi negara
Berkurangnya ketergantungan pada dunia luar dan dengan
semakin menyatunya kerjasama yang solid dalam Negara.
Sedangkan dari sudut pandang ekonomi alasan perlunya perencanaan adalah :
1.
Agar penggunaan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas bisa
lebih efisien dan efektif sehingga dapat dihindari adanya
pemborosan-pemborosan.
2. Agar perkembangan ekonomi atau
pertumbuhan ekonomi menjadi lebih mantap.
3. Agar tercapai stabilitas ekonomi
dalam menghadapi siklus konjungtur.
- Periode Perencanaan Pembangunan
Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan
ekonomi di Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni :
Periode sebelum Orde baru, dibagi dalam :
Periode 1945 – 1950
Periode 1951 – 1955
Periode 1956 – 1960
Periode 1961 – 1965
Sebelum Perang Dunia II para ilmuwan kurang
memperhatikan pembangunan ekonomi, karena faktor-faktor sbb :
Masih banyak negara sebagai negara jajahan
Kurang adanya usaha dari tokoh masyarakat untuk
membahas pembangunan ekonomi. Lebih mementingkan usaha untuk meraih
kemerdekaan dari penjajah.
Para pakar ekonomi lebih banyak menganalisis
kegagalan ekonomi dan tingginya tingkat pengangguran (depresi berat).
Pasca Perang Dunia II (Th. 1942), banyak negara memperoleh
kemerdekaan (India, Pakistan, Phillipina, Korea & Indonesia), perhatian
terhadap pembangunan ekonomi mulai berkembang disebabkan oleh :
Negara jajahan yang memperoleh kemerdekaan
Berkembangnya cita-cita negara yang baru merdeka untuk
mengejar ketertinggalannya di bidang ekonomi.
Adanya keinginan dari negara maju untuk membantu negara berkembang dalam mempercepat Pembangunan ekonomi.
Adanya keinginan dari negara maju untuk membantu negara berkembang dalam mempercepat Pembangunan ekonomi.
Periode setelah Orde baru, dibagi dalam :
Periode 1966 s/d 1958, Periode Stabilisasi dan
Rehabilitasi
Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94
Sumber :
No comments:
Post a Comment